Wednesday, June 22, 2011

Allah is calling by raihan


Allah is calling
But I didn't answer
And when Allah is calling
I just listen to the voices

Allah is calling
I just answer sometimes
And when Allah is calling
I just listen to the whispers

Allah is calling
I answer so many times
Allah is calling
I'm tired of them

Hardly forching myself
I have to accept it all
And that is really me
Who's still not close to Allah


Tuesday, June 21, 2011

how will u respond

dear friends,,
try to understand this quote
"what is important is not what happen to us, but how we respond to
what happens to us"
dear friends,
we always complain that "people do this to me","people do that to
me","if only ....." and so on...but what should we do is how we react
to to it..if sumthing happen, how we solve it and how we respond to
it..that is more important..coz our reaction will either give postive
or negative impacts...
wallahua'lam
--
from,
n.a.d.h.g.a.r.d.e.n

Thursday, June 16, 2011

mutiara kata yg dpt memberi inspirasi pada kita

another quotes from stunning hijab and islamic thinking....

If I know better, but don't do better, things won't get better. 

Ambition is expecting the best of yourself. Arrogance is believing you are better than others.

People say you dont know what you've got till its gone. The truth is you knew what you had; you just thought you'd never lose it. 

All people are gifted; some just open their packages earlier than others.

"O Allah, don't hold me responsible for that which they say about me, make me better thn that which they think of me." [Abu Bakr (RA)]

--
n.a.d.h.g.a.r.d.e.n

inspiration

Love these quotes..got it from stunninghijab tweet2..heehe

If you never thank ALLAH after every SMILE, then you have no right to blame HIM for every TEAR.

Evry test in our life mkes us bitter or better. Every problem comes 2 make us or break us. Choice is ours whether we become victim or victorious.

If D purpse of wearing a veil wth D wedding gown is 2 feel like a prncss for a DAY then Muslim women like to keep tht crown 4 everyday

--
n.a.d.h.g.a.r.d.e.n

Tuesday, June 14, 2011

doa dhuha and zikrullah

1st time dgr doa dhuha...
semasa usrah dgn kak wardah......bole kate mcm umur mcm ni baru nak hafal doa dhuha kan~~~tp duk igt yg malaynye laa..itu pn bkn yg full..
doa dhuha bagi diri ku amat indah..ada 1 perasaan klu dgr or baca..tapi xtahu macam mana nak describe...

lps tu, today dpt dgr version nasyid...subhanallah..mereka punya initiative utk menjadikannya lagu supaya lagi senang org zmn sekarang utk menghafal..yelaa klu lagu kn laju je kita hafal...
so mari2 kte hafal doa ini dan amalkan...smoge kte boleh tunaikan solat sunat dhuha setiap hari ye~~




oh...apa itu solat sunat dhuha?

Solat dhuha adalah sembahyang sunat 2 rakaat atau lebih. Maksimanya 12 rakaat.


waktunya bermula kira-kira 20 minit selepas terbit matahari atau disebut dalam kitab-kitab fikah sebagai tinggi matahari daripada pandangan jauh sekadar satu al-Rumh atau batang lembing yakni kira-kira dua meter. Waktu solat ini pula berakhir sebelum menjelang waktu Zuhur.

Dari Abu Hurairah RA dari Nabi SAW , beliau bersabda : "Bahawasanya di syurga ada pintu yang dinamakan, "Dhuha." Maka jika kamu datang hari kiamat kelak, serulah (malaikat) penyeru: manakah orang-orang yang telah mengerjakan solat Dhuha? Inilah pintu kamu, silakan masuk ke dalam dengan rahmat Allah." Al-Tabrani

more info on sulat sunat dhuha
1)lawati laman ini

dear myself...
istiqamah plz....maksurat juga ye....sila jgn mls...dunia ini hanya sementara..

last but not least..perbykkan zikir kpd Allah..smoge kite tergolong dlm golongan org yg beriman..dan semoga kita mendpt redha dan hidayah Allah..





Friday, June 10, 2011

educate yourself..

When you are supposed to be busy but you end up being so lazy and do nothing. You will feel guilty right??

When you know that you should not have a lots of free times but you end up having lots of free time, you will feel very2 guilty right?

What should i do when I’ve lots of free time??(coz i'm too lazy to do my thesis...huhu..sshh~~~)

But at the same time I want to be a good khalifah and as well as a good da’ei?

I have to fight my laziness. 

For that reason, I have to read lots of book so that I will not wasting my precious time. So let’s read these books..
Virus – virus ukhuwah
Bagaimana menyentuh hati
Faktor kebangkitan dan kejatuhan empayar uthmaniyah

Ok..that’s all for now..tu je yg baru baca..ehehe

To educate yourself u have to take an initiative... your own initiative..do not wait for others to feed u up..and if  your friends do advice you..pls take it in a positive way..okeh?

how to buy indonesian's islamic books???because their books are really interesting...

Do you know how to find eBooks???Islamic eBooks??

Thursday, June 9, 2011

Panji - Panji Islam



How to have Allah on your Side


This valuable hadith shows how we can have Allah on our side.

On the authority of Abu Al-Abbas ‘Abdullah bin ‘Abbass (RA), who said: “One day I was behind the Prophet (SAW) [riding on the same mount] and he said to me:

"Young man, I shall teach you some of words [of advice]:
  • Be mindful of Allah, and Allah will protect you.
  • Be mindful of Allah, and you will find Him in front of you.
  • If you ask, ask of Allah;
  • If you seek help, seek help of Allah.
  • Know that if the Nation were to gather together to benefit you with anything, it would benefit you only with something that Allah had already prescribed for you, and that if they gather together to harm you with anything, they would harm you only with something Allah had already prescribed for you.
The pens have been lifted and the pages have dried." [Related by at-Tirmidy as sound Hadith]
In a version other than that of at-Tirmidy it reads:
"Be mindful of Allah, you will find Him before you. Get to know Allah in prosperity and He will know you in adversity. Know that what has passed you by was not going to befall you, and that what has befallen you was not going to pass you by. And know that victory comes with patience, relief with affliction, and ease with hardship.”

[Source: An-Nawawi's Hadith 19]

source: iqrasense.com

yakin

sometimes i was afraid to be alone,i,m scared on how i would like to be...
but the I KNOW that whatever it is,Allah is always by my side and i
have to be at my best in everything i do..
and do pray a lots......
And dear friends Allah will not change your life until you yourself
try to change it..
ok that's all for today..actually i just want to test this
application..it is new for me...(now i can enter new entries any times)..if there is no labels and no nadhgarden at the end of each entry, it means i send it from mobile..heehe...i liikee it..
wasslm
--

Friday, June 3, 2011

aku mahu keluar dari tarbiyyah

dapat artikel ni dari blog ni..die dpt artikel nie dr majalah kot..


---------------------------

“Ustadz, dulu ana merasa semangat dalam dakwah. Tapi belakangan rasanya semakin hambar. Ukhuwah makin kering. Bahkan ana melihat ternyata ikhwah banyak pula yang aneh-aneh.” Begitu keluh kesah seorang mad’u kepada murabbinya di suatu malam.


Sang murabbi hanya terdiam, mencoba terus menggali semua kecamuk dalam diri mad’unya. “Lalu, apa yang ingin antum lakukan setelah merasakan semua itu?” sahut sang murabbi setelah sesaat termenung.


“Ana ingin berhenti saja, keluar dari tarbiyah ini. Ana kecewa dengan perilaku beberapa ikhwah yang justru tidak islami. Juga dengan organisasi dakwah yang ana geluti, kaku dan sering mematikan potensi anggota-anggotanya. Bila begini terus, ana mendingan sendiri saja…” jawab mad’u itu.


Sang murabbi termenung kembali. Tidak tampak raut terkejut dari roman wajahnya. Sorot matanya tetap terlihat tenang, seakan jawaban itu memang sudah diketahuinya sejak awal.


“Akhi, bila suatu kali antum naik sebuah kapal mengarungi lautan luas. Kapal itu ternyata sudah amat bobrok. Layarnya banyak berlubang, kayunya banyak yang keropos bahkan kabinnya bau kotoran manusia. Lalu, apa yang akan antum lakukan untuk tetap sampai pada tujuan?” tanya sang murabbi dengan kiasan bermakna dalam.


Sang mad’u terdiam berpikir. Tak kuasa hatinya mendapat umpan balik sedemikian tajam melalui kiasan yang amat tepat. “Apakah antum memilih untuk terjun ke laut dan berenang sampai tujuan?” sang murabbi mencoba memberi opsi. “Bila antum terjun ke laut, sesaat antum akan merasa senang. Bebas dari bau kotoran manusia, merasakan kesegaran air laut, atau bebas bermain dengan ikan lumba-lumba. Tapi itu hanya sesaat. Berapa kekuatan antum untuk berenang hingga tujuan? Bagaimana bila ikan hiu datang? Darimana antum mendapat makan dan minum? Bila malam datang, bagaimana antum mengatasi hawa dingin?” serentetan pertanyaan dihamparkan di hadapan sang mad’u.


Tak ayal, sang mad’u menangis tersedu. Tak kuasa rasa hatinya menahan kegundahan sedemikian. Kekecewaannya kadung memuncak, namun sang murabbi yang dihormatinya justru tidak memberi jalan keluar yang sesuai dengan keinginannya. “Akhi, apakah antum masih merasa bahwa jalan dakwah adalah jalan yang paling utama menuju ridho Allah?” Pertanyaan menohok ini menghujam jiwa sang mad’u. Ia hanya mengangguk.


“Bagaimana bila temyata mobil yang antum kendarai dalam menempuh jalan itu temyata mogok? Antum akan berjalan kaki meninggalkan mobil itu tergeletak di jalan, atau mencoba memperbaikinya?” tanya sang murabbi lagi.


Sang mad’u tetap terdiam dalam sesenggukan tangis perlahannya. Tiba-tiba ia mengangkat tangannya, “Cukup ustadz, cukup. Ana sadar. Maafkan ana. Ana akan tetap istiqamah. Ana berdakwah bukan untuk mendapat medali kehormatan. Atau agar setiap kata-kata ana diperhatikan…”


“Biarlah yang lain dengan urusan pribadi masing-masing. Ana akan tetap berjalan dalam dakwah ini. Dan hanya Allah saja yang akan membahagiakan ana kelak dengan janji-janji-Nya. Biarlah segala kepedihan yang ana rasakan jadi pelebur dosa-dosa ana”, sang mad’u berazzam di hadapan murabbi yang semakin dihormatinya.


Sang murabbi tersenyum. “Akhi, jama’ah ini adalah jama’ah manusia. Mereka adalah kumpulan insan yang punya banyak kelemahan. Tapi di balik kelemahan itu, masih amat banyak kebaikan yang mereka miliki. Mereka adalah pribadi-pribadi yang menyambut seruan Allah untuk berdakwah. Dengan begitu, mereka sedang berproses menjadi manusia terbaik pilihan Allah.”


“Bila ada satu dua kelemahan dan kesalahan mereka, janganlah hal itu mendominasi perasaan antum. Sebagaimana Allah ta’ala menghapus dosa manusia dengan amal baik mereka, hapuslah kesalahan mereka di mata antum dengan kebaikan-kebaikan mereka terhadap dakwah selama ini. Karena di mata Allah, belum tentu antum lebih baik dari mereka.”


“Futur, mundur, kecewa atau bahkan berpaling menjadi lawan bukanlah jalan yang masuk akal. Apabila setiap ketidak-sepakatan selalu disikapi dengan jalan itu, maka kapankah dakwah ini dapat berjalan dengan baik?” sambungnya panjang lebar. “Kita bukan sekedar pengamat yang hanya bisa berkomentar. Atau hanya pandai menuding-nuding sebuah kesalahan. Kalau hanya itu, orang kafirpun bisa melakukannya. Tapi kita adalah da’i. Kita adalah khalifah. Kitalah yang diserahi amanat oleh Allah untuk membenahi
masalah-masalah di muka bumi. Bukan hanya mengeksposnya, yang bisa jadi justru semakin memperuncing masalah.”


“Jangan sampai, kita seperti menyiram bensin ke sebuah bara api. Bara yang tadinya kecil tak bernilai, bisa menjelma menjadi nyala api yang membakar apa saja. Termasuk kita sendiri!” Sang mad’u termenung merenungi setiap kalimat murabbinya. Azzamnya memang kembali menguat. Namun ada satu hal tetap bergelayut dihatinya.




“Tapi bagaimana ana bisa memperbaiki organisasi dakwah dengan kapasitas ana yang lemah ini?” sebuah pertanyaan konstruktif akhirnya muncul juga.


“Siapa bilang kapasitas antum lemah? Apakah Allah mewahyukan begitu kepada antum? Semua manusia punya kapasitas yang berbeda. Namun tidak ada yang bisa menilai, bahwa yang satu lebih baik dari yang lain!” sahut sang murabbi.


“Bekerjalah dengan ikhlas. Berilah taushiah dalam kebenaran, kesabaran dan kasih sayang kepada semua ikhwah yang terlibat dalam organisasi itu. Karena peringatan selalu berguna bagi orang beriman. Bila ada sebuah isu atau gosip, tutuplah telinga antum dan bertaubatlah. Singkirkan segala ghil (dengki, benci, iri hati) antum terhadap saudara antum sendiri. Dengan itulah, Bilal yang mantan budak hina menemui kemuliaannya.”


Suasana dialog itu mulai mencair. Semakin lama, pembicaraan melebar dengan akrabnya. Tak terasa, kokok ayam jantan memecah suasana. Sang mad’u bergegas mengambil wudhu untuk qiyamullail malam itu. Sang murabbi sibuk membangunkan beberapa mad’unya yang lain dari asyik tidurnya.


Malam itu, sang mad’u menyadari kekhilafannya. Ia bertekad untuk tetap berputar bersama jama’ah dalam mengarungi jalan dakwah. Pencerahan diperolehnya. Demikian juga yang diharapkan dari Antum/antunna yang membaca tulisan ini.. Insya Allah kita tetap istiqamah di jalan dakwah ini.. Dalam samudera tarbiyah ini..


Wallahu a’lam.


sumber: Majalah Al-Izzah, No. 07/Th.4 (dengan perubahan seperlunya)



---------------------------

menarik...dan membuatkan kita refleks blk diri kita...jgn tnye apa jemaah dah buat dkt kita, tp ape yg kite dh buat bersama jemaah..

kita x boleh nak bekerja sorang2..kite mesti kena ada kwn utk menolong kita..sebab apa,bila kita letih atau lemah semangat, merekalah akan membantu kita.......... bersatu kita teguh, bercerai kita roboh.....

Thursday, June 2, 2011

Everything begins with tarbiyyah

This is my path - I call towards Allah; I, and whoever follows me, are upon perception; and Purity is to Allah - and I am not of the polytheists.[Surah Yusuf:108]


"Katakanlah -hai Muhammad-: Inilah jalanku, aku mengajak untuk -mentauhidkan- Allah di atas landasan bashirah/ilmu. Inilah jalanku dan jalan orang-orang yang mengikutiku. Maha suci Allah, aku bukan tergolong bersama golongan orang-orang musyrik.” [Surah Yusuf: 108]

Everything begins with tarbiyyah...please watch this video..




and..i also love this song....by Izzatul Islam..




Title: JALAN JUANG
Album : Pewaris Negeri
Munsyid : Izzatul Islam
by : Noorahmat

Sabarlah wahai saudaraku
Tuk menggapai cita
Jalan yang kau tempuh sangat panjang
Tak sekedar bongkah batu karang

Yakinlah wahai saudaraku
Kemenangan kan menjelang
Walau tak kita hadapi masanya
Tetaplah al-Haq pasti menang

Tanam di hati benih iman sejati
Berpadu dengan jiwa Rabbani
Tempa jasadmu jadi pahlawan sejati
Tuk tegakkan kalimat Ilahi

Pancang tekadmu jangan mudah mengeluh
Pastikan azzam-mu smakin meninggi
Kejayaan Islam bukanlah sekedar mimpi
Namun janji Allah yang Haq dan pasti..!